JAKARTA - Proses seleksi Program Beasiswa Biaya Pendidikan Miskin
Berprestasi (Bidikmisi) di Universitas Diponegoro akan berlangsung
ketat.
Rektor Undip Sudharto P Hadi mengatakan, dari 57.000 siswa yang
mendaftar melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri
(SNMPTN) 2013, 8.200 mendaftar Program Bidikmisi. Adapun alokasi SNMPTN
di Undip adalah 50% dari total jumlah siswa yang akan diterima pada
Tahun Akademik 2013/2014.
“Kuotanya (Bidikmisi) 800, tapi kita minta 1.000. Jadi, kita harus
memilih 500 dari 8.200, dan itu bukan pekerjaan yang gampang,”
ungkapnya.
Kuota Bidikmisi untuk Undip terus meningkat. Tahun 2011 hanya 500
mahasiswa, kemudian naik menjadi 800 mahasiswa pada 2012. Diharapkan
Kemdikbud mau meningkatkan kuota Beasiswa Bidikmisi menjadi 1.000
mahasiswa. “Tahun lalu terpenuhi semua,” imbuh Sudharto.
Dia memegang teguh tujuan dari Program Bidikmisi dengan memberikan
beasiswa kepada mahasiswa miskin namun memiliki kemampuan akademis.
Karena itu, verifikasi menjadi proses yang sangat penting sehingga
bantuan tersebut dapat tersalurkan kepada pihak yang benar-benar
membutuhkan dan berhak.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh
mengatakan, Bidikmisi merupakan amanah dari Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi. Setiap PTN wajib mengalokasikan 20%
untuk mahasiswa miskin.
“Total kuota mahasiswa baru Tahun Akademik 2013/2014 di seluruh PTN ada
sekitar 350.000. Maka, ada sekitar 70.000 adik-adik berprestasi dari
keluarga kurang mampu dan daerah 3T yang akan menerima Beasiswa
Bidikmisi,” tegasnya.
Menurutnya, jika ada PTN yang tidak mengalokasikan 20% untuk siswa
miskin, itu artinya melanggar undang-undang. “Kalau ada PTN yang tidak
mau menerima mahasiswa miskin, artinya dosa dan melanggar undang-undang.
PTN tidak boleh menolak mahasiswa hanya karena alasan tidak mampu dalam
hal pembiayaan,” tegas Nuh.
CTF Lirik Undip
Chairul Tanjung Foundation (CTF) melirik Undip untuk dijadikan sebagai
mitra di bidang pendidikan. Ketertarikan itu dituangkan dalam program
kerja sama pemberian kesempatan kepada siswa SMA Unggulan Yayasan
Chairul Tanjung untuk melanjutkan kuliah di Undip dengan fasilitas
Beasiswa Bidik Misi 2013.
CTF adalah yayasan milik Chairul Tanjung, pemilik jaringan televisi dan
perbankan terkemuka di Indonesia. Menurut Rektor Undip Prof Sudharto P
Hadi, kerja sama kedua lembaga itu ditandatangi di Gedung Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, Selasa (19/3) siang.
”SMA Unggulan Yayasan Chairul Tanjung adalah sebuah sekolah unggulan
satu-satunya yang berlokasi di Medan yang semua siswanya berasal dari
golongan tidak mampu dan cerdas. Mereka memiliki prestasi di bidang
akademik yang boleh dibanggakan,” tutur Sudharto kepada wartawan.
Selain dengan Undip, CTF juga menandatangani MOU dengan 15 PTN lain
seperti Universitas Sumatera Utara, Universitas Andalas, Universitas
Sriwijaya, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, dan Institut
Teknologi Bandung.
Selain itu, juga Universitas Padjajaran, Universitas Pendidikan
Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, ITS
Surabaya, Universitas Airlangga, Universitas Negeri Malang, Politeknik
Elektronika Negeri Surabaya, dan Politeknik Manufaktur Bandung.
Sudharto menambahkan, kerja sama yang dilakukan itu akan diwujudkan
dalam bentuk siswa SMA Unggulan mendaftar kuliah di Undip melalui
seleksi SNMPTN (jalur prestasi, SBMPTN, atau ujian mandiri (UM) dan bila
diterima, sepenuhnya akan dibiayai dengan Beasiswa Bidikmisi Undip
mulai Tahun Akademik 2013/2014.